Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Desember 2021

DINASTI SELJUK

DINASTI SELJUK

Lambang Dinasti Seljuk Raya


Dinasti Seljuk adalah kekaisaran Islam yang pertama berdiri dengan terdapat 5 pecahan wilayah Dinasti. Berikut uraian sejarah Dinasti Seljuk.

Dinasti Seljuk ialah sebuah Dinasti atau pemerintahan yang memiliki tujuan untuk membangun kekhalifahan Islam yang sebelumnya nyaris tenggelam. Usaha tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menegakkan pemerintahan Islam. 

Sejarah Dinasti Seljuk

Dinasti Seljuk ialah Dinasti Islam yang menguasai Asia Tengah dan Timur tengah tepatnya pada abad ke-11—abad 14.  Dinasti ini dikenal juga dengan sebutan kekaisaran pertama di Persia sebagai Kekaisaran Seljuk Agung atau Seljuk Raya.

Di puncak kejayaannya saat diperintah Malikshah, Dinasti Seljuk memiliki kawasan kekuasaan yang cukup luas, terbukti dengan terbentangnya di antara Kasghar, Anatolia, Yerussalem hingga Punjab yang menjadi sasaran utama perang salib pertama.

Awal mulanya Dinasti Seljuk merupakan kabilah yang didirikan oleh bangsa dan suku Oghuz Turki dari Asia Tengah, di abad 8 para kabilah ini tinggal di kawasan padang rumput Kazakh di Turkistan, bagian utara Laut Kaspia dan Aral. 

Lalu, di abad ke-10 dipimpin oleh Seljuk bin Tuqaq mereka hijrah ke Transoxiana dan Khurasan, tepatnya setelah melakukan kontak antara kota-kota Islam, mereka tinggal di daerah Land atas izin penguasa Dinasti Samaniyah, mereka juga masuk islam Sunni Salafi. Setelah Dinasti Samaniyah dikalahkan oleh Dinasti Ghaznawiyah, Seljuk mendeklarasikan kabilahnya menjadi Daulah Seljuk dengan menguasai wilayah wilayah dinasti Samaniyah. Setelah Seljuk meninggal, berturut turut kemudian daulah dipimpin oleh Israil bin Seljuk, Mikail bin Israil.

Hingga tiga tahun berselang akan kemunculan Tughril Beq  setelah mengalahkan Mas'ud Al Ghaznawi penguasa Ghaznawiyah pada 1036, Tughril memproklamirkan berdirinya kerajaan Seljuk atau Dinasti Seljuk yang dikenal sebagai Kekaisaran Seljuk Agung atau Seljuk Raya. sebuah pengakuan datang dari Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Hingga kini orang Dinasti tersebut bercampur bersama penduduk lokal mengadopsi budaya dan bahasa Persia. Namun perpecahan dan sengketa di tubuh dinasti Abbasiyah antara Bani Buwaih yang berpaham Syiah dan Bani Abbas yang Sunni membuat Tughrul dan pasukannya memasuki Baghdad di tahun 1055 dan menangkap serta memenjarakan tokoh tokoh Syiah, ini adalah priode awal ke empat berkuasanya bangsa dan suku bukan Arab pada Dinasti Abbasiah sekaligus menandakan berdirinya Dinasti Seljuk atas kekhalifahan Abbasiyah untuk menertibkan pengikut pengikut Syiah. Tughrul Bek meninggal di tahun 1063 dan digantikan oleh Alp Arslan. Perang Manzikert di wilayah Turki sekarang pada tahun 1071 dimana Alp Arslan mengalahkan pasukan gabungan Kekaisaran Bizantium membuat ia mengangkat keponakannya Sulaiman Bin Qultumush Bin Israil Bin Saljuk menjadi gubernur diwilayah tersebut yang akan menjadi cikal bakal berdirinya Dinasti Kesultanan Seljuk Rum.

Kemudian Maliksyah naik tahta di tahun 1072, wilayah Dinasti Seljuk semakin luas sehingga membuat ia membagi wilayah dinasti Seljuk menjadi lima wilayah kerajaan.

Wilayah kekuasaan Seljuk Raya

5 Pecahan Wilayah Dinasti Seljuk

Dinasti Seljuk memiliki pecahan wilayah yang terdiri dari beberapa pecahan, di antaranya:

1. Seljuk Raya 

Pecahan wilayah Dinasti yang pertama berada di kawasan Iran, yakni Seljuk Besar Iran, atau Seljuk Raya atau Seljuk Agung merupakan induk bagi cabang-cabang Seljuk.   

Wilayah Dinasti ini meliputi daerah Irak, Persia Khurasan, Ahwaz, Rayy, serta Jabal. Dengan pemerintahan kawasan Seljuk oleh 8 Syekh. Hal ini dikarenakan keluasan wilayah hingga membuat adanya pembagian wilayah kekuasaan pada saudara-saudaranya. 

2. Seljuk Al-Qawurdiyun di Kirman

Jika tadi dikuasai oleh 8 syekh maka, Seljuk ini dikuasi oleh 12 Syekh. Seljuk Al-Qawurdiyun merupakan wilayah kekuasaan yang berada di bawah keluarga Qawurt Bek ibn Dawud ibn Mikail ibn Seljuk. 

Dinamakan dengan Al-Qawurdiyun bermula pada Maliksyah memberikan wilayah kekuasaan pada Syah bin Qawurd untuk diwariskan pada keturunannya. Di mana ketika Qawurd mencoba menggulingkan Maliksyah yang sedang berkuasa. 

3. Seljuk Al-Iraq di Iran dan Kurdistan

Seljuk Al-Iraq dikuasai oleh Sembilan syekh secara berturut-turut, dimulai dari kekuasaan Sultan Muhammad Bin Maliksyah, Sultan Mahmud, hingga sultan baru lainnya. 

Di masa kekacauannya, seringkali dimanfaatkan untuk mengurangi pengaruh mereka oleh Khalifah Abbasiyah. 

4. Seljuk As-syam 

Selanjutnya yakni kawasan Seljuk As-Syam yang berada di Suriah. Seljuk ini berada di bawah pemerintahan keluarga Tutush Ibnu Alp Arslan ibnu Daud ibnu Mikail ibnu Seljuk atas perintah dari sultan Maliksyah.    

Hingga pada akhirnya Seljuk Suriah berada di kekuasaan tangan wali dan penguasa daerah, sebab anak dari keluarga Tutusy yang sedang memerintahi Damaskus telah wafat.

5. Seljuk Ar-Rum atau Seljuk Rum

Terakhir pecahan wilayah Seljuk yakni Seljuk Ar-Rum atau Romawi yang berada di Asia kecil. Wilayah ini dikuasai oleh keluarga Sulaiman ibnu Qutlumish ibnu Israil ibnu Seljuk yang mendirikan Seljuk Rum di tahun 1077 dengan syeikh yang memerintah sekitar 17 orang. 

Dinasti Seljuk Ar-Rum merupakan Dinasti yang dapat bertahan lama dibandingkan dengan Dinasti lainnya, meski harus menghadapi banyak permasalahan internal, namun dapat bertahan sampai kemudian berdirinya Dinasti Ustmaniyah dari rumpun bangsa dan suku Turki juga dari kabilah suku Kayi yang telah menetap di Sogut.

Selanjutnya setelah Sultan Malikshah wafat, Seljuk Raya dipimpin oleh:

- Mahmud Al Ghazi naik tahta tahun 1092,

- Berqi Yaruq tahun 1094,

- Malikshah II tahun 1103, setahun

- Abu Syuja' Muhammad tahun 1103,

- Abu Haris Sanjay tahun 1117-1128.

Rabu, 24 November 2021

Uighur, Bagian Etnis Turk

Uighur, Bagian Etnis Turk

Masyarakat Suku Bangsa Uighur

Setelah kerajaan Gokturk runtuh pada tahun 744 masehi akibat serbuan orang orang Uighur-dibantu orang orang Bamsyl-yang juga merupakan klan orang orang Turki, kemudian berdirilah Kekhanan Uighur beribukota Orkan dengan raja pertamanya Qultugh Bilge Kol di wilayah Asia Tengah perbatasan Xinjiang, Mongol dan Tiongkok Barat.

Namun tidak banyak catatan tentang kiprah seterusnya bangsa Uighur ini. Sedangkan dalam literatur di ceritakan orang Uighur berasal juga dari rumpun bangsa Yafetic, yaitu Ujur anak Togarma anak Gomer anak Yafit anak Nuh AS, sebagaimana dikatakan raja Joseph dari bangsa Khazar salah satu nama anak dari moyangnya bernama Ujur yang menurunkan bangsa Uighur.

Masyarakat Uighur awal menganut agama Samanisme dan juga Budha.

Raja kedua putra Qultugh, Bayanchar Khan naik tahta tahun 747 yang menikahi putri Tiongkok membuat kerjasama dengan negara tersebut semakin erat, dilanjutkan oleh raja ketiga Tengri Bogu menjadi kepala pasukan Tiongkok untuk memerangi Tibet.

Pada saat diperintah oleh Oge Khan,  Kekhanan Uighur runtuh tahun 841 oleh serbuan orang Kirgiz, pelarian Uighur Kemudian bermigrasi ke Turfa mendirikan kerajaan dengan ibukota Kucha, kerajaan ini bahkan bertahan hingga empat abad dari tahun 850 sampai 1250, dengan salah satu raja terkenal mereka Barchuk.

Bersambung..

Jumat, 12 November 2021

Menguak Sejarah Bangsa Skithia

Menguak Sejarah Bangsa Skithia

Situs peninggalan Bangsa Skithia


Berbicara mengenai sejarah bangsa Skithia, ternyata masih banyak hal yang belum terkuak. Masyarakat dengan pola hidup nomaden ini merupakan orang Iran Utara-Asia Tengah dan Altai pada era kuno abad 7 sebelum masehi, yang melakukan perjalanan ke arah barat. 

Pengembaraan mereka bermula dari daratan Asia Tengah, hingga ke Rusia bagian selatan, dan Ukraina. Daerah persebarannya meliputi wilayah tundra es, hutan lebat, dan padang rumput.

Beberapa Fakta Sejarah Bangsa Skithia

Bangsa Skithia (schytian), juga mendapat julukan Scyth, Sacae, atau Saka, Schytian adalah bahasa Yunani kuno untuk menunjuk orang orang nomaden dari Iran utara. Sayangnya, masyarakat Scyth ini bukan merupakan penutur tertulis, sehingga tidak ada catatan gambar atau tulisan yang menguak sejarah mereka. Meskipun demikian, ada beberapa fakta menarik untuk sedikit mengenal bangsa ini.

1. Sumber Informasi Justru Berasal dari Bangsa Lain

Sejauh ini, pengetahuan mengenai bangsa Skithia sebagian besar berasal dari catatan seorang sejarawan Yunani kuno, Herodotus. Selanjutnya, penambahan informasi juga berasal dari hasil penggalian situs-situs arkeologi.

Beberapa gundukan di pegunungan Altai, memiliki lapisan tanah membeku, sehingga menjadi pengawet alami bagi mayat yang terkubur di bawahnya. Melalui hasil penggalian tersebut, para arkeolog mulai menyimpulkan karakteristik masyarakat ini.

2. Pejuang Tangguh 

Catatan Herodotus dan beberapa naskah lain dari bangsa Yunani, Syria, dan Persia, menceritakan bahwa kaum Skithia merupakan pejuang tangguh. Mereka pantang menyerah, memiliki strategi perang bagus, sekaligus pandai bersembunyi. Hal ini membuat musuh menjadi takut, sekaligus merasa kagum.

Selain itu, bangsa Skithia juga pandai mengembangkan senjata mematikan. Salah satu hasil penggalian peninggalan zaman kuno berupa busur pejuang Scyth yang memiliki desain khusus. Kayu kokoh berlapis dan balutan otot, membuat anak panah melesat dengan energi penuh, sehingga cepat dan tepat sasaran. 

Catatan dari bangsa yang pernah menghadapi mereka, menyatakan anak panahnya semakin mematikan, karena berlapis ramuan racun. Adapun untuk pertempuran jarak dekat, bangsa Skithia menggunakan kapak runcing.

3. Mampu Beradaptasi dengan Baik

Ada informasi bahwa pada awalnya, masyarakat Skithia adalah peminum susu, yang artinya, tidak mengonsumsi alkohol. Namun, pada akhirnya ada pengaruh konsumsi anggur dari bangsa Persia dan Yunani yang membuat mereka menjadi pemabuk.

Pada dasarnya ini merupakan suatu kenyataan bahwa bangsa tersebut memiliki kemampuan beradaptasi yang cukup baik. Bisa jadi karena kehidupan nomaden yang membuat mereka harus mampu bertahan dalam keadaan apapun dengan beradaptasi.

4. Ahli Berkuda

Sejarah bangsa Skithia ini tidak lepas dari fakta bahwa mereka memiliki keterampilan berkuda yang unggul. Mereka merawat hewan tunggangan tersebut secara baik, bahkan melengkapi dengan peralatan yang mendukung mobilitas. 

Pada beberapa situs makam, terdapat kerangka kuda, dengan berbagai pelengkap, seperti pelana, kekang, halter, cambuk, perisai, hingga helmnya. Rupanya, kuda tersebut merupakan persembahan / korban untuk menyertai tuannya di dalam kuburan. 

5. Menyukai Benda Indah dan bagus

Pada suatu penggalian makam beku di wilayah Siberia, terdapat banyak peninggalan benda-benda indah dan bagus yang terkubur bersama mayat. Perhiasan emas yang ditemukan merupakan hasil metode peleburan, penempaan, dan pelapisan yang bagus.

Proses pemakaman mayat menggunakan metode pemumian, yaitu dengan mengeluarkan otak dan jaringan lemak dari tubuh, kemudian mengisinya dengan rumput dan menjahitnya. Dari salah satu mumi hasil penggalian, terdapat fragmen kulit yang ada tatonya. Gambar pada kulit tersebut berada pada tubuh bagian atas, hingga tangan dan kaki.

Hingga kini, sejarah bangsa Skithia semakin terkuak. Penemuan-demi penemuan di situs penggalian, bahkan mulai menunjukkan bahwa bangsa ini pernah mendirikan kekaisaran di Krimea. Rupanya pada saat itu, kepala suku memutuskan untuk menjadi penguasa di wilayah selatan Rusia.

Apakah mereka sebagai awal nenek moyang orang orang Turkmen?

Bersambung...