Kamis, 25 November 2021

SULTAN MUHAMMAD AL-FATIH, Penakluk Konstantinopel



Sultan Muhammad Al-Fatih

Beliau penguasa ke 7 dari Dinasti Ustmaniyah, putra Sultan Murad II dari ibu bernama Huma Hatun, muallaf Albania. Salah satu istrinya bernama Gulbahar Hatun ibu Sultan Bayezid II dan Sultana Jauhar.
Lahir pada tanggal 30 Maret 1432 di Edirne, usia 11 tahun menjadi walikota di Amasya.
Tanggal 18 februari 1451 di usia 20 tahun menggantikan ayahnya menjadi Sultan, juga penyair dengan bukunya Al-Ghazal.

Beliau menaklukkan Konstantinopel dari penguasaan Kekaisaran Bizantium yg dibangun tahun 330 M dengan 250 ribu tentaranya setelah terlebih dahulu memblokade benteng kota tersebut selama 57 hari, dengan terlebih dahulu membangun benteng Rumeliahisari yang berhadapan dengan Konstantinopel untuk memudahkan pasukan laut Ustmaniyah.

Penyerangan dimulai tanggal 12 April 1453, meriam ditembakkan kedinding benteng selama beberapa hari, namun kapal kapal Ustmaniyah tidak bisa menembus blokade laut dari pasukan laut Genoa yang membantu Byzantium dengan memasang rantai rantai besar disekitar teluk. Sultan mengambil langkah jenius, prajurit diperintahkan membuat jalan baru sepanjang sepuluh kilometer melintasi bukit untuk dilalui kapal kapal Ustmaniyah, dengan landasan papan yang dibaluri minyak zaitun dalam satu malam 67 kapal berhasil dipindahkan ke perairan selat Golden Horn.

Pagi harinya tanggal 22 April serangkaian negosiasi dilakukan agar Kasiar Byzantium, Konstantinopel XI menyerahkan kota namun menolak, maka blokade terus dilakukan hinggah 28 Mei yang membuat kaisar semakin tersudut manakala persatuan dalam pasukan Eropa terpecah dimana walikota Byzantium sendiri lebih memilih Dinasti Ustmaniyah berkuasa di Byzantium. Akhirnya pada 29 Mei serangan dilakukan pasukan Sultan yang dipusatkan di gerbang St. Romanus hingga menguasai kota, kaisar sendiri terbunuh, make runtuhlah kekaisaran Byzantium di Konstantinopel selama sebelas abad lebih. 

Kilas balik penyerangan Konstantinopel sebelumnya telah dilakukan oleh dinasti dinasti Islam sebanyak 11 kali dimulai oleh Muawiyah bin Abu Sufyan dari Dinasti Umayyah tahun 44 Hijriyah hingga masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah tahun 190 hijriyah.
"Sesungguhnya Konstantinopel akan ditaklukkan. Sungguh, pemimpin yang paling baik adalah pemimpinnya dan sungguh prajurit yang paling baik adalah prajuritnya" Sabda Nabi Muhammad SAW yang meramalkan kejatuhan Kontantinopel.

Penaklukan Konstantinopel adalah jalan untuk penaklukan wilayah wilayah Eropa selanjutnya, berturut turun yg berhasil ditaklukkan dan membayar upeti adalah Serbia, Albania, Morea, Venezia, Hungaria, Bulgaria, Bosnia, dan Genoa.

Setelah 33 tahun memerintah, dalam usia 52 tahun Sultan Muhammad Al-Fatih wafat setelah penyakitnya semakin parah akibat racun yang masuk ketubuhnya hasil konspirasi pemerintah Venezia menyewa dokter Yahudi yang berpura pura mengaku muslim.